Sebenarnya siswa menyontek sudah menjadi budaya di kalangan pelajar. Sepertinya butuh perjuangan dan kesadaran dari murid tersebut untuk bisa menghapus budaya menyontek. ada beberapa alasan yang cukup dominan yang membuat siswa tersebut menyontek yaitu :
Tuntutan Nilai
Siswa ingin mendapatkan nilai kentutasan minimal untuk menghindari remidi.
Tekanan Orang tua
Mungkin siswa tersebut memiliki rasa tertekan karena tuntutan nilai dari orang tuanya. Karena takut kalau ia akan mendapat nilai cukup. Sedangkan ia di tuntut untuk selalu mendapatkan nilai tinggi.
Tidak Ingin Terlihat Bodoh
Ada juga siswa yang tidak ingin terlihat bodoh. Mungkin ia minder, dibandingkan teman-teman lain, ialah yang paling sering mendapat nilai nol.
Setidaknya Terjawab Satu Soal
Prinsip seperti ini hampir sama dengan di atas. Hanya saja alasannya agak sedikit berbeda. Kalau yang ini, ia hanya berharap setidaknya ada yang ia jawab dari semua soal yang ada.
Malas Belajar
Itulah kata yang tepat bagi mereka yang menginginkan nilai praktis dan instan. Cukup menyalin pekerjaan orang lain.
Nah, kira-kira itulah alasan-alasan yang ada. Mungkin masih ada lagi alasan lain. Saya rasa nilai hasil menyontek itu tidak perlu bangga. Lebih bangga bila mendapat nilai dengan usaha sendiri, bukan orang lain.